Rabu, Jun 27
Sabtu, Jun 23
MALAM PERTAMA KITA
Satu hal sebagai bahan renungan kita...
Untuk merenung indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justeru malam pertama perkahwinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan esak tangis sanak saudara
Hari itu.... mempelai sangat dimanjakan
Mandi pun..... harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benang pun menutupinya....
Tak ada sedikit pun rasa malu....
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itu juga ditutupi kapas putih
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita tika itu
Setelah dimandikan...
Kita pun dipakaikan gaun cantik berwana putih
Kain itu... jarang orang memakainya...
Kerana sangat terkenal bernama Kafan
Wangian ditabur ke baju kita....
Bahagian kepala... badan....dan kaki diikatkan
Tataplah....tataplah.... itu wajah kita
Keranda pelaminan.... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian....
Mempelai diarak keliling kampung
Menuju ke istana abadi sebagai simbul asal usul
Diiringi langkah longlai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan azan dan kalimah zikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahad
Saksi-saksinya adalah nisan
Siraman air mawar...
Penghantar akhir kerinduan...
Dan akhirnya...
Tibalah masa pengantin....
Menunggu dan tinggal sendirian...
Untuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan...
Malam pertama yang indah atau meresahkan....
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah....
Dan dia menuntut janji...
Sucikah kita tatkala berpadu...
Pernahkah bertaubat sepanjang hayat...
Atau terkubur bersama dosa-dosa...
Dan Dia kekasih itu....
Menetapkanmu di syurga...
Atau melemparkanmu ke neraka....
Untuk merenung indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justeru malam pertama perkahwinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan esak tangis sanak saudara
Hari itu.... mempelai sangat dimanjakan
Mandi pun..... harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benang pun menutupinya....
Tak ada sedikit pun rasa malu....
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itu juga ditutupi kapas putih
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita tika itu
Setelah dimandikan...
Kita pun dipakaikan gaun cantik berwana putih
Kain itu... jarang orang memakainya...
Kerana sangat terkenal bernama Kafan
Wangian ditabur ke baju kita....
Bahagian kepala... badan....dan kaki diikatkan
Tataplah....tataplah.... itu wajah kita
Keranda pelaminan.... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian....
Mempelai diarak keliling kampung
Menuju ke istana abadi sebagai simbul asal usul
Diiringi langkah longlai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan azan dan kalimah zikir
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahad
Saksi-saksinya adalah nisan
Siraman air mawar...
Penghantar akhir kerinduan...
Dan akhirnya...
Tibalah masa pengantin....
Menunggu dan tinggal sendirian...
Untuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan...
Malam pertama yang indah atau meresahkan....
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah....
Dan dia menuntut janji...
Sucikah kita tatkala berpadu...
Pernahkah bertaubat sepanjang hayat...
Atau terkubur bersama dosa-dosa...
Dan Dia kekasih itu....
Menetapkanmu di syurga...
Atau melemparkanmu ke neraka....
Langgan:
Catatan (Atom)